
Untukmu, Lin
lin, aku nyalakan lilin-lilin pada titik tubuh ini
mencarimu dalam peta batinku yang gelap
sedini ini aku yakin
lin, telah kupangkas semak belukar yang menjalar
agar aku bisa menatapmu lebih nyata
khayal mengambang tinggi
lin, masuki aku dalam ranah lautmu
nyalakan pula cahayamu yang terdalam: untukku
sebab, tak tahu harus kemana aku terbang lagi…
ciloang, 19-01-2010
Sajak Perkenalan
: Maema Daenk
berkaca pada sang kakak
mengembara ke negeri jawara demi sekantong masa depan
kemerdekaan putih abuabu melebur kini; terbanglah
taburi peta ini dalam kemasan senyum bugismu
tertancap di sini, meninabobokan para kampung dinasti
hinggapmu di Karangantu bersama kakak dalam satu sarang bibi.
“Aku akan kembali terbang, walau kampungku masih bertabur api”
itukah janjimu, kala alam pikirmu basah oleh percakapan
gerimis yang terus mengalir berlawanan.
entah untuk apa, kita pun saling colek di ujung maya
hingga tak saling menahu
unsera, 2009