17 Oktober 2009

NEWS

CAFE BACA SUDAH DIBUKA
Oleh: Roy Goozly


Hari ini, Minggu (12/9), Cafe Baca sudah dibuka di Taman Budaya Rumah Dunia. Sambil jajan kita juga bisa membaca buku yang sudah tersedia. Cafe Baca merupakan kegiatan Pengembangan Aksara Kewirausahaan, salah satu program Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3) 2010 Rumah Dunia yang dananya berasal dari Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional, berupa dana bantuan sebesar Rp 200 juta.

Rumah Dunia memberikan modal usaha kepada warga Ciloang sekitar Rp 1,250 ribu dan dibina selama berjualan. Mas’ud, salah satu warga Ciloang yang medapat modal usaha sebesar Rp 1,250 ribu dari Rumah Dunia, sudah mulai berjualan di CafĂ© Baca. “Ia baru mulai jualan sekarang, soalnya baru beres belanja kebutuhan dagang kemarin (Sabtu).” katanya, sambil melayani pembeli. Harga “Mie Ayam Pak Mas’ud” sangat terjangkau, hanya Rp 4.000/ porsi. Untuk meramaikan dagangannya Mas’ud tak hanya jualan mie ayam, tapi juga menjual aneka minuman dingin.

Rencananya “Bubur Ayam Pak Asman” akan segera menyusul berjualan. “Insya Allah kalo besok istri sudah agak mendingan, karna sekarang lagi gak sehat, jadi saya belum siap jualan,” ucap Asman ketika ditemui di rumahnya, Ciloang, sore tadi.

Sementara “Somay Ikan Pak Risin” sudah mulai jualan sejak hari lebaran tiba (Jum’at kemarin), tapi ia jualan di rumahnya. Cafe Baca siap menawarkan mie ayam, mie ayam baso, somay bubur ayam, kupat tahu, dan aneka minuman dingin dan panas. Para pengunjung Rumah Dunia juga tidak usah pusing lagi, kalo lapar atau haus. Pusat jajanan Rumah Dunia ini hadir dengan adanya Cafe Baca. Jajan sambil membaca.

Penulis adalah sekertaris Rumah Dunia, personil Musikalisasi puisi Ki Amuk, dan mahasiswa (menuju) semester III Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya (Unsera).