19 Oktober 2009

SAJAK-SAJAK


Untukmu, Lin

lin, aku nyalakan lilin-lilin pada titik tubuh ini
mencarimu dalam peta batinku yang gelap
sedini ini aku yakin

lin, telah kupangkas semak belukar yang menjalar
agar aku bisa menatapmu lebih nyata
khayal mengambang tinggi

lin, masuki aku dalam ranah lautmu
nyalakan pula cahayamu yang terdalam: untukku
sebab, tak tahu harus kemana aku terbang lagi…

ciloang, 19-01-2010


Sajak Perkenalan

: Maema Daenk

berkaca pada sang kakak
mengembara ke negeri jawara demi sekantong masa depan
kemerdekaan putih abuabu melebur kini; terbanglah
taburi peta ini dalam kemasan senyum bugismu
tertancap di sini, meninabobokan para kampung dinasti
hinggapmu di Karangantu bersama kakak dalam satu sarang bibi.

“Aku akan kembali terbang, walau kampungku masih bertabur api”
itukah janjimu, kala alam pikirmu basah oleh percakapan
gerimis yang terus mengalir berlawanan.

entah untuk apa, kita pun saling colek di ujung maya
hingga tak saling menahu

unsera, 2009

17 Oktober 2009

NEWS

CAFE BACA SUDAH DIBUKA
Oleh: Roy Goozly


Hari ini, Minggu (12/9), Cafe Baca sudah dibuka di Taman Budaya Rumah Dunia. Sambil jajan kita juga bisa membaca buku yang sudah tersedia. Cafe Baca merupakan kegiatan Pengembangan Aksara Kewirausahaan, salah satu program Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3) 2010 Rumah Dunia yang dananya berasal dari Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional, berupa dana bantuan sebesar Rp 200 juta.

Rumah Dunia memberikan modal usaha kepada warga Ciloang sekitar Rp 1,250 ribu dan dibina selama berjualan. Mas’ud, salah satu warga Ciloang yang medapat modal usaha sebesar Rp 1,250 ribu dari Rumah Dunia, sudah mulai berjualan di CafĂ© Baca. “Ia baru mulai jualan sekarang, soalnya baru beres belanja kebutuhan dagang kemarin (Sabtu).” katanya, sambil melayani pembeli. Harga “Mie Ayam Pak Mas’ud” sangat terjangkau, hanya Rp 4.000/ porsi. Untuk meramaikan dagangannya Mas’ud tak hanya jualan mie ayam, tapi juga menjual aneka minuman dingin.

Rencananya “Bubur Ayam Pak Asman” akan segera menyusul berjualan. “Insya Allah kalo besok istri sudah agak mendingan, karna sekarang lagi gak sehat, jadi saya belum siap jualan,” ucap Asman ketika ditemui di rumahnya, Ciloang, sore tadi.

Sementara “Somay Ikan Pak Risin” sudah mulai jualan sejak hari lebaran tiba (Jum’at kemarin), tapi ia jualan di rumahnya. Cafe Baca siap menawarkan mie ayam, mie ayam baso, somay bubur ayam, kupat tahu, dan aneka minuman dingin dan panas. Para pengunjung Rumah Dunia juga tidak usah pusing lagi, kalo lapar atau haus. Pusat jajanan Rumah Dunia ini hadir dengan adanya Cafe Baca. Jajan sambil membaca.

Penulis adalah sekertaris Rumah Dunia, personil Musikalisasi puisi Ki Amuk, dan mahasiswa (menuju) semester III Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya (Unsera).

10 Oktober 2009

SAJAK-SAJAK


Gedung B

setiap pagi anakanak tangga menuntunku
derap sepatu lusu mengayun lugu
menoleh satu persatu ruang teori
memberi pancaran semangat pagi hari
bijak membajak diri
angin yang berdesis, mengantar muka dunia

unsera, 2009

Ruang Teori

/I/
selamat pagi, mahasiswa/i
siapkan dan buka otak kalian
catat secepat mungkin, segera

/II/
telurtelur menetas dalam kepala bundar
teoriterori merajam ruang ini
meneror dari sang pemateri tanpa kelamin
menggetarkan pintu telinga memecah daun hati

/III/
dari kelompok yang terbagi
duduk di satu lingkaran kelompok
kita bernyanyi saat senja masih meninggi
tetapi telah terbaca nyata
masih bertemu kembali di esok nanti

/VI/
berbekal yang sudah terbagi dan dipahami
: tugas makalah
saat celah membelah kita masih terus berdiskusi
di kantin, musolah, juga tempat ramai.

unsera, 2009

LINTAS KOMUNITAS

ODE KAMPUNG IV “BANTEN ART FESTIVAL” 3-5 DESEMBER 2010

Setelah Ode Kampung I “Temu Sastrawan se-Indonesia” dilaksanakan pada bulan Februari 2006 yang dihadiri oleh 150 satrawan, Ode Kampung II “Temu Komunitas Sastra se-Indonesia” pada bulan Juli 2007 yang cukup menghebohkan konstelasi kesusastraan Indonesia, terutama dengan “Pernyataan Sikap” yang ditandatangani oleh lebih dari 200 sastrawan, dan Ode Kampung III “Temu Komunitas Literasi” pada tanggal 5-7 Desember 2008 yang mencoba menyebarkan virus kebajikan melalui buku-buku dan gerakan literasi di Indonesia, kini Rumah Dunia kembali menyelenggarakan Ode Kampung IV, hajatan yang dinanti-nanti oleh para budayawan, seniman, sastrawan, penggiat literasi, para akademisi dan seluruh lapisan masyarakat ini.

Seyogianya, Ode Kampung adalah program kerja tahunan Rumah Dunia. Namun karena pelbagai kendala, terutama restrukturisasi internal, akhirnya Ode Kampung ini molor setahun dari yang dijadwalkan. Selain itu persoalan dana menjadi alasan klasik yang sedikit mengganggu. Namun dengan sedikit tekad dan nekad serta motivasi dari pelbagai pihak, akhirnya kami memberanikan diri menggulirkan kembali event ini. Ode Kampung IV yang akan diselenggarakan pada tanggal 3-5 Desember 2010 ini kami beri judul “Banten Art Festival.” Berbeda dengan Ode Kampung terdahulu yang lebih banyak kegiatan diskusi, kegiatan kali ini akan lebih memfokuskan pada wilayah seni pertunjukkan, mulai dari seni tradisional hingga kontemporer.

Tontonan menarik mulai dari seni tari, musik, teater dan monolog, serta pembacaan puisi dari para penyair terpilih dari perwakilan kebudayan di Indonesia akan kami ramu menjadi tontonan apik yang sayang untuk dilewatkan. Jika tak ada aral melintang, kita akan menonton lebih dari 25 pementasan. Selain itu, untuk merangsang minat pelajar dan mahasiswa serta khayalak, para seniman yang tampil itu akan diminta memberikan ilmu dan pengalamannya dalam bentuk workshop. Pada momen ini juga akan diselenggarakan diskusi yang guyub dengan para pembicara yang ahli di bidangnya. Seperti kegiatan Ode Kampung sebelumnya, kami mengundang siapapun Anda yang ingin terlibat pada kegiatan ini. Caranya sederhana.

Anda tinggal mendaftarkan diri melalui email: odekampungempat@yahoo.com cc: venayaksa80@yahoo.com dan gm_cakrawala@yahoo.com dan bersedia untuk membayar Rp. 50.000. Dana ini adalah untuk menyewa penginapan di rumah warga kampung. Selama mengikuti kegiatan ini biaya makan ditanggung oleh Rumah Dunia. Setiap peserta Ode Kampung IV yang telah mendaftar, secara berkala akan terus kami umumkan hingga mencapai batas maksimal peserta sejumlah 400 orang. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengakses www.rumahdunia.net. Terimakasih.

Salam literasi!



Ketua Pelaksana
Firman Venayaksa www.facebook/venayaksa